SEKAYU, MUBA – Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba), melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud), mengusulkan pendirian enam unit sekolah baru jenjang SMA/SMK di
wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). Usulan ini bertujuan memperluas
akses pelayanan pendidikan dan memitigasi risiko anak putus sekolah (APS) di
kabupaten tersebut.
Kepala Disdikbud Muba, Dr. Drs.
H. Iskandar Syahriyanto, M.H., menyatakan bahwa usulan ini telah disampaikan
dan didasari oleh beberapa pertimbangan strategis. Hal ini disampaikannya saat
meninjau beberapa calon lokasi sekolah pada Selasa (22/4/2025).
"Kabupaten Musi Banyuasin
memiliki 15 kecamatan yang didominasi perkebunan. Di beberapa kecamatan, jarak
antar SMA/SMK cukup jauh, berpotensi membuat siswa tidak melanjutkan sekolah.
Selain itu, akses jalan yang sulit juga membahayakan siswa," jelas
Iskandar Syahriyanto.
Berdasarkan pemetaan dan urgensi,
Disdikbud Muba mengusulkan pendirian sekolah diantaranya Daerah Karang Agung,
Medak/Tapak Rimau, Pangkalan Burlian, Purwosari dan Senawar / Sukajaya.
Iskandar menambahkan, meskipun
kewenangan SMA/SMK berada di tingkat provinsi, Pemkab Muba memiliki tanggung
jawab moral dan geografis untuk mengusulkan pemajuan pendidikan di wilayahnya.
"Usulan ini sejalan dengan
program prioritas Bupati Musi Banyuasin terpilih, H.M. Toha, yaitu peningkatan
pelayanan pendidikan yang berkualitas," tutupnya.
Usulan resmi ini juga telah
disampaikan melalui surat kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera
Selatan tertanggal 17 April 2025.