Sekayu, 10 September 2025 – Upaya pelestarian bahasa daerah kembali mendapat perhatian serius. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan Kecamatan Sekayu menyelenggarakan Lokakarya Pengembangan Kamus Bahasa “Melayu Musi – Indonesia” pada 10–11 September 2025 bertempat di Aula Kantor Camat Sekayu.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Musi Banyuasin yang diwakili Sekretaris Dinas, Bapak Sukarni AS, S.Ag., M.Si.,serta Ketua Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Ayulia Masithoh, S.Pd.

Peserta lokakarya terdiri dari para kepala desa di Kecamatan Sekayu, tokoh adat, pegiat seni, guru, dan masyarakat umum yang memiliki perhatian terhadap pelestarian bahasa daerah.Dalam sambutannya, Ketua Balai Bahasa Provinsi Sumatera Selatan, Ibu Ayulia Masithoh, menyampaikan terima kasih atas kehadiran para peserta dan dukungan dari berbagai pihak. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari proses inventarisasi kosakata di Kecamatan Sekayu, yang kemudian membutuhkan masukan dan validasi untuk penyempurnaan kamus. “Harapannya, kamus ini dapat digunakan oleh seluruh peserta didik mulai jenjang SD hingga SMA, sehingga mereka memiliki pegangan dalam mempelajari bahasa daerahnya. Balai Bahasa juga akan terus melakukan pendampingan dalam proses pengembangan ini,” ujarnya.

Ayulia menegaskan bahwa Balai Bahasa sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memiliki fokus utama pada pembinaan bahasa Indonesia, perlindungan bahasa daerah, dan pengembangan sastra. Dengan mengusung slogan Trigatra Bangun Bahasa – Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing – pihaknya berharap keseimbangan peran bahasa dapat terus terjaga.
“Bahasa Indonesia tetap menjadi simbol kedaulatan negara, bahasa daerah digunakan dan dilestarikan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat, sementara penguasaan bahasa asing penting untuk bersaing di tingkat global,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Musi Banyuasin, Bapak Sukarni AS, S.Ag., M.Si., dalam sambutannya mengapresiasi penyelenggaraan lokakarya ini. Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting agar guru-guru, khususnya yang berasal dari luar daerah Sekayu dan Musi Banyuasin, dapat memahami bahasa lokal melalui kamus yang dikembangkan. “Mari kita ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Selain sebagai upaya pelestarian bahasa, kegiatan ini juga menjadi sarana silaturahmi dan ibadah dalam kebersamaan belajar,” ungkapnya.
Kegiatan lokakarya ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjaga eksistensi bahasa Melayu Musi dari ancaman kepunahan, sekaligus memperkuat identitas budaya masyarakat Musi Banyuasin di tengah arus globalisasi.